Senin, 05 Maret 2018

#NHW6 IBU MANAGER KELUARGA ANDAL

Bismillah...
Assalamu'alaikum wr.wb.

Alhamdulillah, sampai juga di tahap mengerjakan Noce Homework 6.

Sesuai dengan materi di minggu keenam, yaitu Ibu Manager Keluarga Andal, lagi dan lagi saya ditantang untuk meningkatkan kapasitas peran saya di keluarga. Selama ini sih saya merasa baik-baik saja dengan hidup yang berputar itu lagi dan begitu lagi. Namun sekarang harus ditata menjadi lebih baik dan terarah.

Fungsi manager memang sudah saya jalankan sejak lama, hanya saja manager yang kurang ilmu. Tidak ada alasan untuk belajar dan berubah menjadi lebih baik supaya saya bisa menemukan peran dan mempermudah saya dalam mendampingi anak-anak menemukan perannya.

Well, di bagian ini saya coba menjabarkan hal-hal yang harus saya lakukan sebagai manager andal di keluarga.

Pertanyaan mengenai 3 (tiga) aktivitas paling penting buat saya, tentu saja:

  1. IBADAH: menjalankan semua yang wajib, serta istiqomah menunaikan hal-hal sunnah. Fitrah saya sebagai makhluk-Nya adalah menjadikan DIA sebagai prioritas pertama saya.
  2. MANAGER DI KELUARGA: mengurus semua keperluan anak sejak mereka bangun hingga tidur. Karena suami jauh, maka sehari-hari memang tugas saya hanya seputar urusan anak saja. Memang ada waktu-waktu tertentu untuk memberi perhatian pada suami, tapi bukan sesuatu yang mutlak di jam serta waktu tertentu.
  3. KEPENTINGAN PRIBADI: boleh dibilang semacam me time. Membaca, menulis,  Tahsin, berinteraksi di sosial media (karena punya beberapa "warung" di sosmed), dll.


Sedangkan untuk aktivitas yang tidak penting, mmm ... lumayan lama mikirnya, karena memang rupanya saya sering melakukan hal yang tidak penting. Bingung pilihnya ☺
  1. Saat sudah posting dan menyapa beberapa teman di sosial media, eh... berlanjut sosmed walking, lihat sana sini, baca sana sini.
  2. Di rumah sediri, anak-anak sekolah, pekerjaan rumah sudah beres, dan saya bingung mau ngapain selain duduk bengong.
  3. Nonton film di tv atau yang sudah di-download.
Nah, kalau wasted time saya adalah:
  1. WA chat tak berkesudahan.
  2. Kalau lagi "baper" muter-muter kota dari ujung ke ujung, "suka-suka gue".
  3. Berlama-lama di toko buku, cuma baca-baca sekilas atau mengoleksi judul buku yang hanya menjadi wishing list.
Sekadar gambaran, beginilah daily routine saya selama 24 jam
03.30 - 05.00 : Kepentingan pribadi (me time)
05.00 - 07.30 : Menyiapkan keperluan anak-anak, sampai antar ke sekolah
07.30 - 10.30 : Me time (menyelesaikan urusan rumah, nulis, baca, sosmed activity, Tahsin)
10.30 - 11.30 : Jemput sekolah adik (jarak sekolah yang jauh, lumayan memakan waktu)
11.30 - 12.30 : Fokus adik (makan, istirahat, mendengar cerita sekolahnya, tidur siang)
12.30 - 13.30 : Me time (salat, makan, WA chat)
13.30 - 15.00 : Jemput sekolah kakak (relatif sih, terkadang 14.30 sudah di rumah)
15.00 - 18.00 : Fokus ke anak-anak (salat, sharing, makan, mandi, tugas sekolah, sesekali WA chat)
18.00 - 20.00 : Belajar
20.00 - 21.00 : Fokus ke anak-anak menjelang tidur.
21.00 - 22.00 : Me time lalu tidur

Bismillah, lakukan lakukan dan lakukan terus.  Semoga semakin baik.


Senin, 26 Februari 2018

#NHW5 LEARNING HOW TO LEARN

Bismillah....
Assalamu'alaikum wr.wb

Matrikulasi Ibu Profesional minggu kelima ruaaaarrr biasa. #Materi5 kali ini berjudul "Learning How to Learn" lumayan bikin dahi berkerut maksimal. Apalagi pas baca #NHW5: "Menyusun Desain Pembelajaran", bikin saya bengong lamaaaa... Lah, siapa saya, bikin desain belajar ala saya dan buat saya sendiri?

So, hampir seminggu ini saya googling untuk menemukan jawaban dari rasa ingin tahu saya. Sebenarnya apa yang dimau sama kalimat di atas? Kira-kira, ada beberapa pertanyaan yang muter-muter di kepala saya:
Apa definisi desain pembelajaran ala saya?
Apa yang harus saya siapkan untuk sebuah desain pembelajaran?
Kenapa, atau untuk apa saya buat?
Selain untuk apa, juga untuk siapa desain karya saya tersebut?
Akan saya buat di mana?
Kapan membuatnya?
Bagaimana formulasinya kelak?

Kembali ke basic, rumus how to explore something, pakai 5W1H saja. Mudah-mudahan cukup mewakili tanya saya beberapa hari ini.


Setelah rasa ingin tahu saya satu per satu mulai mendapat jawab--walau pun masih belum yakin banget, saya sepakat bahwa sebuah desain pembelajaran sangat penting perannya. Bagaimana sistem pendidikan akan berjalan baik kalau desainnya tidak kokoh? Kira-kira begitu kalau saya samakan dengan pola belajar anak-anak di sekolah. Untuk hasil yang sempurna, tentu dengan pola yang sempurna juga.

Nah, kembali ke diri saya. Bagaimana formula belajar yang saya banget bisa saya susun? Kira-kira begini gaya belajar saya:

a. Cari referensi sebanyak-banyaknya.
Zaman sekarang sih enak, cari referensi nggak harus duduk manis di perpustakaan sepanjang hari, atau menyusuri toko buku bekas di sudut kota. Walaupun memang mencari sumber referensi secara langsung masih sangat dianjurkan. Tetapi, kalau sekadar mencari tahu at a glance, mesin pencari google sangat bisa dijadikan teman baik.
Belajar dengan mengamati lingkungan sekitar juga banyak memberi insight loh buat saya. Termasuk bergabung dengan komunitas-komunitas yang sejalan dengan visi dan misi saya. Walaupun jarang ikut komunitas offline, tetapi pertemuan intens secara online di komunitas tersebut cukup efektif menjembatani saya dalam menuntut ilmu.

b. Amati, Tiru, Modifikasi
Ilmu-ilmu yang membutuhkan praktik langung, biasanya akan saya berikan sedikit modifikasi sesuai dengan kebutuhan atau kondisi saya saat ini. Setelah mendapat ilmu, saya akan amati bagaimana ilmu tersebut diterapkan. Tentu saya akan menirunya saat mempraktikkannya, dengan beberapa tambahan atau pengurangan sesuai kebutuhan saat itu (modifikasi).

c. Keep Learnig by doing
Bagian ini tak boleh sampai terlewat. Karena pada saat saya menerapkan ilmu, saya juga akan mengevaluasi serta mereview-nya. Di sinilah proses belajar berkelanjutan akan terjadi. Jadi, learning by doing-nya menjadi lebih efektif.

Ketiganya merupakan metode yang biasa saya lakukan saat belajar. Tentu masih banyak kekurangan dan saya harus terus mengevaluasi sehingga ke depannya metode belajar saya akan menjadi lebih sempurna dan komprehensif.



Senin, 19 Februari 2018

#NHW4 MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH

Bismillah...

Assalamu'alaikum wr. wb
Alhamdulillah melewati pekan keempat di #MIIPB5 #Semarang dan pagi ini sedang berkutat dengan #NHW4. Materi di minggu keempat memang lumayan menguras isi hati, yaitu "Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah".

What is that?

Drama banget ya?
Yes dong drama, kan setelah materi tempo hari, ditutup dengan long weekend. Yekan, yekan...? Pagi ini pun saja saya masih jetlag, haha....

Tapi mari kita urai satu per satu bagaimana diri saya di #NHW4 ini.


Ini dia pertanyaan-pertanyaan di Nice Homework kali ini.

a. Mari lihat kembali Nice Homework #1, apakah sampai hari ini Anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, Anda ingin mengubah jurusan ilmu yang dikuasai?

Insya Allah saya tetap dengan jurusan tersebut, sesuai minat dan kegiatan saya sekarang ini yaitu akan mendalami dunia literasi.

Seperti sebuah ungkapan yang menjadi salah satu  motivasi saya selama ini, "Membacalah maka kau akan mengenal dunia, menulislah maka dunia akan mengenalmu", saya akan terus menyebarkan "mantera" kebaikan lewat tulisan. Terutama menulis dan menularkan kebiasaan menulis pada generasi muda supaya mereka menyalurkan kelebihan energi yang dimiliki dengan cara yang baik.

b. Mari lihat Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu "memantaskan diri" setiap saat. Latih dengan keras diri Anda agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Sebenarnya sudah, tapi "lepas" waktu long weekend kemarin (alasan).
Bismillah, konsisten untuk lebih memantaskan diri saya menjadi lebih baik lagi dan lagi.

Oiya, catatan untuk lebih men-spesifik-kan timebond juga sudah saya perbaiki, tinggal dilakukan dengan konsisten. Doakan istiqomah ya....

c. Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang kira-kira apa maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup Anda akan makin terlihat.

Setiap makhluk insya Allah diamanahi peran yang banyak dan tentu saja beragam. Tanpa mengesampingkan tugas dan peran utaman membersamai anak-anak, tentu saya posisikan peran saya di samping suami, orang tua, keluarga, juga lingkungan.

Selain itu, yang berkaitan dengan dunia literasi, masih ingin menelurkan karya yanh bisa dinikmati semua kalangan. Bukan karena best seller, tetapi karena konten dari tulisan saya adalah baik dan mengajak kepada kebaikan. Artinya, saya harus menulis dengan ILMU. Tanpa ilmu, semua yang kita lakukan di muka bumi ini adalah sia-sia.


d. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup terebut.

Tentu saja nanti akan lebih banyak berkutat dengan dunia literasi untuk menyempurnakan hasil tulisan saya. Saya suka makanya sejak kecil --jamaknya anak perempuan-- punya buku diary. Saya baru menyadari kalau menulis bukanlah bakat, karena sangat bisa dipelajari. Dan saya sedang mempelajarinya sekarang.

Sesuai dengan tahapan di #IIP,  kira-kira begini tahapan belajar saya:
1. Bunda Sayang: saya back to basic dulu, belajar ilmu parenting.
2. Bunda Cekatan: mempelajari ilmu manajemen keluarga dan karir kepenulisan dari rumah.
3. Bunda Produktif: belajar ilmu seputar kemandirian finansial dan berbisnis tulisan dari rumah.
4. Bunda Shaleha: berbagi manfaat dari yang saya peroleh selama ini.

e. Tetapkan milestone untuk memandu setiap perjalanan Anda menjalankan misi hidup

Teorinya, untuk menjadi profesional dan expert di suatu bidang, lakukan terus sampai 10.0000 jam teori disertai praktik pada bidang tersebut. Nggak pakai tengak tengok, konsisten lakukan terus.

KM 0 - 1: Tahun pertama, insya Allah menguasai ilmu Bunda Sayang (6 jam sehari) dan Bunda Cekatan (2 jam sehari)
KM 1 - 2: Tahun kedua, menguasai ilmu Bunda Cekatan (5 jam sehari) dan Bunda Produktif (3 jam sehari)
KM 2 - 3: Tahun ketiga, menguasai ilmu Bunda Produktif (6 jam sehari)
KM 3 - 4: Tahun keempat, menguasai ilmu Bunda Shaleha

Bismillah (lagi), konsisten dan makin pintar (sambil bayangin dielus kepalanya sama Emak) ☺☺

Saya adalah BOS bagi diri saya sendiri. Ini tantangan terbesarnya. Kerja sama yang baik antara niat dan kesungguhan akan mengantar saya pada proses yang konsisten. Hingga insya Allah hasilnya baik untuk saya, anak-anak, dan orang di sekitar saya.

Yes, LAKUKAN LAKUKAN LAKUKAN!!!