Selasa, 01 Agustus 2017

Demi Kesehatan Jiwa, Menulislah di ODOP

Nulis dan menulis bukan hal baru bagi saya. Jamak sekali, saat kecil bekal menulis saya adalah buku diary. Yes, diary ala anak-anak SD. Bahkan sampai SMP saya masih suka nulis note-note kecil tentang keseharian saya. Nggak banyak yang saya ingat karena 2 buku diary saya sekarang entah ke mana. Maklum, nulis diary juga ikut-ikutan teman, jadi bukan salah orang tua saya kalau nggak memfasilitasi "hobi" saya hehe...

Officially saya mulai nulis lagi saat kuliah. Nah, kali ini nulis pakai fasilitas alias nulis beneran pakai komputer dan ada ilmu nulisnya. Belajar menulis di UKM Pers Kampus, sesekali ikut pelatihan dan pengayaan di luar kampus. Beberapa artikel yang saya tulis pernah dimuat di koran setempat. Senang? Iya dong, kan ada uangnya.

Pada waktu saya mengenal internet, seperti teman-teman yang suka menulis, saya pun ikut membuat blog pribadi. Rajin banget nulis di blog, tapi waktu itu saja. Saat masih hangat-hangatnya. Yang ditulis juga persis diary saya dulu, keseharian saya saja. Hingga akhirnya bosan main blog dan lupa atau tepatnya melupakan pernah punya blog. Blog saya yang ini adalah blog ketiga saya, setelah dua blog sebelumnya saya lupa email apa yang digunakan untuk login, hahaha... 

Blog ini pun setali tiga uang, banyak dianggurinnya. Niat selalu ada untuk bisa posting minimal satu tulisan sehari, sekadar mengasah kemampuan menulis saya saja. Apa daya, malas lebih mendominasi. Apalagi sekarang ini banyak pilihan sosial media yang memfasilitasi saya untuk menulis singkat, sesaat, to the point. Ya, mini blogging semacam membuat status di facebook, twitter atau path lebih menarik buat saya.

Alhamdulillah Blogger Muslimah memfasilitasi orang yang malas ngeblog seperti saya ini dengan membuat challenge One Day One Post di blog pribadi. Yes, begitu baca tantangannya, saya menyiapkan diri untuk "patuh" pada aturan mainnya. Saya bisikkan setiap hari, "come on Pipiet, you can sit nicely to create only one post a day!"

Bismillah, semua ini bukan untuk hadiah yang dijanjikan pada challenge ini. Semua saya lakukan supaya saya punya habbit baru, MENULIS. 
Since, saya menyadari bahwa menulis bisa menyehatkan jiwa saya, yes...saya harus menulis. Menulis apa saja seperti saat saya menulis diary belasan tahun lalu. Tanpa beban, tanpa mengharapkan apa pun, just write down. Dan itu melegakan lho...

Start today, challenge-nya bakal ada sepanjang Agustus 2018.
Oiya, saya juga sedang menyiapkan gift buat diri saya sendiri di bulan kelahiran saya ini. Kalau saya selesaikan challenge-nya, itu cukup sudah sebagai hadiah terbaik di ulang tahun saya tahun ini.

#ODOP #BloggerMuslimahIndonesia


1 komentar:

  1. Wah sama kak, sejak kecil Aisyah juga suka menulis di diary..
    Salam kenal.. ^^

    BalasHapus