Selasa, 08 Agustus 2017

Foto SIM Kece Tanpa Jerawat

Dengan kompaknya, 2 lembar SIM yang saya miliki akan habis masanya lusa. Penggantian SIM kali ini adalah kali keempat untuk SIM C dan kali kedua untuk SIM A. Yaaaa biarpun pengemudi amatiran, saya udah 15 tahun resmi menjadi pengemudi berlisensi lho.

Menyadari pentingnya perangkat kecil ini untuk kehidupan saya sehari-hari, ditambah "ancaman" kalau sampai terlambat di-renewal maka akan diberlakukan seperti membuat SIM baru. Which is harus mengikuti ujian teori dan praktek lagi, maka saya membulatkan tekad untuk segera memperbaruinya sebelum lewat batas waktu.

So, semingguan lalu harusnya saya sudah mengurusnya. Sayang, sebelum saya pergi ke tempat perpanjangan SIM, suami saya mengirim berita seperti di sini. Katanya, blangko SIM lagi habis seantero Polda Jawa Tengah, jadi sejak akhir Juli 2017 baik SIM perpanjangan maupun baru hanya akan diberi semacam resi yang bisa ditukar SIM asli pada saat materialnya sudah tersedia. Duh, malas pula saya harus dua kali pergi-pulang ya, hehe...

Jadilah saya menunda pergi ke sana. Bukan, bukan karena material SIM yang belum siap. Karena, siap nggak siap toh saya harus punya SIM baru kan? Lalu kenapa menunda pergi ke sana? Tak lain tak bukan karena sindrom-sindrom sebelum tiba period, mulai bermunculan. Itu, jerawat mulai menemani hari-hari saya, haha...

Ngaruh ya, jerawat sama pembuatan SIM?
iiiihhh ngaruh bangeett tauu...

Yang punya SIM, pada nyadar nggak sih kalau foto di SIM itu udah dimanis-manisin tapi selalu nggak sesuai selera? Mudah-mudahan nggak cuma saya yang merasa begitu. Iya, wajah saya memang standar, tapi kalau pakai kamera lain pose manis gitu hasilnya manis juga kok. Tapi kenapa semua SIM saya, udah pakai aba-aba dan senyum manis pun, itu foto hasilnya jauh panggang dari fotografer? Padahal fotonya bakal menjadi saksi bisu alias penghuni abadi dompet saya sampai 5 tahun ke depan *emot sedih*

Maka menunda renewal SIM karena jerawat bengkak menghiasi wajah biasa saya, adalah pilihan yang harus saya ambil. Then seminggu kemudian sudah mulai kempis, saya pun memberanikan diri mendatangi tempat pengambilan gambar untuk SIM saya. Yes, pagi tadi saya ke sana. Prosesnya cepat, runut, ramah dan transparan. Sayang, kabar yang disampaikan suami saya seminggu sebelumnya benar belaka. Saya hanya dapat dua lembar (semacam) kertas resi yang berlaku sebagai SIM sementara dan bukti pengambilan SIM jadi nantinya.


Bentuknya panjang kaya kuitansi, saya potong segitu aja ya, hehe...
Pesan bapak polisi tadi, karena resi ini penting, nilainya seharga SIM asli, maka beri foto ukuran 2x3 lalu dilaminating supaya nggak cepat rusak. Jadilah sepulang dari "tempat foto", saya ke tempat foto copy-an yang bisa bantu saya edit dan cetak foto sekaligus melaminating "SIM" saya. Kira-kira hasilnya seperti foto di atas sih, wajah saya mendadak lonjong.

Ah, sudahlah...
Tak ada jerawat di foto dan wajah berubah lonjong, jelas bukan mau saya. Yang pasti saya masih penasaran dengan hasil foto di SIM saya pagi tadi. Semoga hasilnya lumayan ya. Selain sudah berkurang jerawatnya, tadi juga sudah senyum manis semanis-manisnya. Semoga 2 minggu lagi saya udah bisa pamer di sini ya foto SIM barunya.

#ODOP #ODOP8 #BloggerMuslimahIndonesia

1 komentar: