Rabu, 09 Agustus 2017

Kejutan dari Vertigo (Lagi)

Bismillah...
Malam ini menulis sambil keliyengan. Dapat bonus "spinner" dini hari tadi, sekitar pukul tiga. Sudah trauma setrauma-traumanya, nggak pengin dapat kejutannya lagi. Qodarullah, pagi tadi "disapa" lagi.


Pernah dengar vertigo? Atau pernah mengalaminya? Googling deh, banyak referensinya kok. Yang pernah mengalami kaya saya ini, sepertinya bakal trauma deh. Iya, nggak enak banget ruangan muter, melek salah merem salah, diem salah gerak salah, duh...

Pertama kali saya kena serangan vertigo sekitar tahun 2008, saat itu usia kak Rafa belum genap setahun, Entah apa sebabnya, sore hari bangun tidur, tiba-tiba dunia berputar. Muntah-muntah hebat sepanjang malam dan berhasil "mengimport" ibu saya untuk menemani saya selama beberapa hari. Alhamdulillah nggak lama, kurang lebih semingguan saya sudah pulih lagi, beraktifitas seperti biasa lagi.

Setahun berselang, kejadian sama kembali terjadi. Kalau yang ini saya lupa persisnya kapan serangan vertigo datang. Seingat saya, yang kedua ini jauh lebih parah dan lebih lama. Saya nggak turun dari tempat tidur hampir dua minggu, jalan pun nggak berani cepat, malah sambil berpegangan tembok, nggak berani sujud solat karena bakalan langsung muter. Saat diperiksakan, nggak ada masalah di saya. Dokter hanya menyarankan supaya saya rileks, jangan terlalu capai apalagi stres.

Saran dokter diikuti, tapi sampai tiga bulan tak kunjung datang keberanian saya untuk pecicilan lagi. Sempat terpikir untuk cek apalah itu yang rekam-rekam isi kepala, tapi saya takut. Takut hasilnya bikin saya makin ngedrop. Banyak-banyak berdoa dan melakukan aktifitas yang menyenangkan hati, supaya kepala nggak tegang dan segera kabur vertigonya.

Di saat sudah mulai pasrah, seorang kawan yang tak sengaja bertemu setelah sekian lama berpisah (tsaahh) cerita, kalau ayah dia bisa bantu sembuhin vertigo. Nggak pakai obat, hanya dipijat di punggung aja supaya rileks. Well, saya ke sana dong. Kebetulan rumahnya di Salatiga, sekitar 1 jam dari Semarang. Awalnya tiap minggu saya ke sana, sebulan kemudian hanya diulang setiap dua minggu. Kurang lebih tiga bulan saya rutin ke sana, Alhamdulillah sudah bisa sujud dengan sempurna.

Sempat takut saat tahun 2011 hamil anak kedua, nanti kalau melahirkan, menahan sakit dan mengejan tiba-tiba berputar lagi gimana? Alhamdulillah saya cuma parno, hehe...
Seingat saya, sejak terapi di Salatiga, saya nggak pernah dapat serangan hebat lagi. Pernah kepala rasa agak berat dan pusing di kantor (saat masih kerja) sekitar tahun 2012, tapi nggak berkelanjutan. Tahun 2014 (kalau nggak salah) juga pernah (seperti) vertigo lagi. Tapi cukup dengan tidur seharian, gejalanya hilang lagi.

Nah, kejadian lagi tadi pagi. Lumayan berat karena saya sampai muntah-muntah, cuma ada anak-anak di rumah, nggak sempat memberi kabar siapa-siapa karena muntah-muntah hebat sampai lemas. Sayangnya lagi, saya nggak punya persediaan obat vertigo. Ada sih dua butir, tapi saya nggak yakin masih layak minum. Kalau nggak salah itu saya beli 2014 lalu haha...

Akhirnya ditahan-tahan sampai pagi datang, dengan "tertatih" mengantar anak-anak ke sekolah sekalian ke apotek untuk beli obat. Lucky me, uang di dompet tinggal 50 ribu dan 3 mesin ATM yang saya temui semua nggak ngerti jeritan hati saya. Mungkin karena terlalu pagi, mereka masuh offline mode semua, hahaha... Kasihan ya sayaaaa (emot sedih).

Fyi, terakhir saya beli obat vertigo, sekitar tiga tahun lalu, sebutirnya 13 ribu. Kalau sekarang bisa jadi sudah naik, dan saya butuh paling nggak 3 butir untuk sehari ini. So, nekat aja, dengan uang seadanya beli dulu deh 2 butir buat pertolongan pertama dulu. Di apotek saya  sempat sebutkan merk yang dimaksud dan minta 2 aja, tanpa tanya berapa sebutirnya.

Entah bisikan dari mana, saat mbak apotek sedang menyiapkan obat, saya tanya, "ada yang generik nggak Mbak, yang lebih murah?"

Mbak yang baik hati menyebutkan beberapa merk. Berhubung saya nggak tahu harus pilih mana, kembali saya tanya harga termurah. Dan saya, yang biasanya konsumsi merk 13 ribuan sebutir, pagi tadi dengan hanya 12.800 dapat 10 butir, Wow!! Iyaaa... Ini kebiasaan saya banget kalau di apotek beli "obat warung" dengan banyak merk, saya selalu pilih yang harganya paling murah. Untungnya, pagi tadi walaupun menahan keliyengan, saya masih waras, kembali ke "kodrat" saya sebagai konsumen harga termurah haha...

Doakan segera hilang keliyengannya dan nggak kambuh-kambuh lagi ya, aamiin...

#ODOP #OODOP9 #BloggerMuslimahIndonesia

2 komentar:

  1. Coba dibekam deh kak..
    Tmean-temanku ada yg vertigo, migren, dll Alhamdulillah ngga kambuh lagi setelah rutin bekam..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waa iya, udah lama nggak bekam, rindu bekam juga hehe... Insya Allah diagendakan segera

      Hapus