Jumat, 04 Agustus 2017

Saat Seseorang Wafat: Pengingat Diri

Pagi ini dikejutkan oleh berita duka, wafatnya dr. Ryan Thamrin. Rasanya tak ada yang tak kenal beliau ya. Seorang dokter yang juga host tampan berusia 39 tahun. Selalu hadir dengan update ilmu kesehatan dan tips-tips kesehatan yang simpel serta mudah dipahami lewat "brand" Dr. Oz Indonesia. Lini massa sontak ramai dengan ungkapan duka dan rasa kehilangan yang sangat. Innalillahi wainnailaihi rajiun, segala yang fana hanya milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.

Lalu apa sebenarnya penyebab kematian yang mendadak di usia muda? Well, saya nggak akan bahas ini ah. Tentunya banyak faktor yang berpengaruh. Nggak perlu bertanya-tanya, "dia kan dokter, ternyata bisa juga sakit dan wafat di usia muda ya?"

Kematian adalah pasti, kapan pun ia menjemput, kita tak bisa menundanya. Duh, merinding deh nulis ini...

Karena selalu, setiap mendengar kabar seseorang wafat, baik yang memang sudah "berumur" apalagi masih muda, pertanyaan itu yang terlintas terlebih dahulu. Saya kapan? Siapkah? Sudah bawa bekal yang pantas saat dijemput? Hwaaa... Pengin mewek dweehhh...

Dokter Ryan sih bukan siapa-siapa saya. Orang-orang yang tinggal dekat dengan kehidupan saya pun banyak yang wafat di usia muda. Ada yang sakit, dirawat beberapa saat saja di rumah sakit, lalu wafat. Ada yang sakit dan berjuang bertahun lamanya akhirnya menyerah pada takdir. Ada pula yang nggak sakit, tiba-tiba saja hanya merasa masuk angin dan selang beberapa jam ajal menjemput. Bahkan ada yang dijemput lewat jalan kecelakaan.

So, ajal punya caranya sendiri saat ia datang. Tak ada yang tahu, tak pula ia membisikkan kabar sebelumnya. Kalau buat diri saya sendiri, tentu seperti pertanyaan di atas. Pantaskah saya dengan bekal yang ada, menghadap-Nya saat dipanggil? Cukupkah bekal yang sempat saya titpkan pada anak-anak untuk melanjutkan hidup sebagai manusia mulia? - hiks, pedes bener ini mata-

Yang jelas, PR besar buat saya untuk selalu melakukan ikhtiar terbaik. Hidup sehat untuk saya, anak-anak dan keluarga saya. Membiasakannya nggak mudah lho, apalagi buat dua anak picky eater macam anak-anak saya itu. Nggak lelah juga selalu mengingatkan suami untuk makan dan hidup sehat.

Semoga kita dan anak keturunan kita digolongkan ke dalam golongan manusia yang salih. Yang senantiasa dalam kasih sayang-Nya hingga Ia mewafatkan kita dalam keadaan sebaik-baik makhluk. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin...

#ODOP #ODOP4 #BloggerMuslimahIndonesia

2 komentar:

  1. MaasyaAllah...
    Innalillah wa inna ilaihi rojiuun.. emang bener ya, mba, ajal nggak ada yang tau... :( cukuplah kematian sebagai pengingat..

    BalasHapus
  2. Aamiin..
    Setuju dengan tulisannya kak..
    Ajal bisa menjemput kapan saja..

    BalasHapus