Selasa, 15 Agustus 2017

Hanya Kisah "Thousand Paper Cranes"

Sebenarnya saya belum pernah sungguh-sungguh membaca kisah tentang 1000 bangau kertas (a thousand paper cranes) yang dipercaya "mengabulkan" satu permintaan kita. Kalau seseruan bikin bangau kertas banyak-banyak lalu bertekad menyelesaikannya hingga seribu, lalu membuat satu permintaan sih pernah. Hasilnya, paling banyak waktu itu bikin 120-an bangau kertas, lalu terlupakan begitu saja. Capek, sungguh. Lelah, Bang...

Tuuuhh...
Yang di sekeliling bocah kecil itu hanya sebagian kecil saja. Kurang lebih 2 tahunan lalu, saat De Tazya belum sekolah, dan mamanya cari kesibukan buat dia. Waktu itu balapan bikin bangau kertas. Mama yang bikin, dia yang ngacak-acak. Heu...

Hari ini, tetiba ingat kisah seribu bangau kertas, gara-garanya juga De Tazya ini. Pulang sekolah cerita, kalau tadi habis bikin rumah dari kertas origami. Rumahnya bagus lah, ada jendelanya lah, pintunya lah, dikasih nama TAZYA lah, and de bre and de bre...

Hasilnya? Apa lagi selain mamanya bongkar rumah! 
Sudah yakin sih kalau di rumah nggak tersisa kertas origami, tapi doi ngotot katanya ada. Nyatanya? Ya nggak ada lah, hihihi...
Dan mamanya mendadak migren di siang bolong, lalu curhat di facebook.

Well, sedikit mengingat ah, sebenernya dari mana sih kisah seribu bangau kertas ini? Kalau kata wikipedia sih begini.

Dari semua kisah tentang seribu bangau kertas yang saya baca, semuanya bilang kisah ini berasal dari Jepang. Iya sih, bangau-bangau yang dibuat dengan melipat kertas ini kan memang identik sama seni melipatnya Jepang alias origami itu kan? Katanya, siapa pun yang bisa membuat bangau dari kertas ini sebanyak seribu lalu dirangkai jadi satu, maka satu permintaannya akan terkabul.

Misalnya, kalau lagi sakit lalu ingin segera sembuh, maka lipatlah seribu kertas membentuk bangau dan buatlah permohonannya. Niscaya, permohonan itu akan dikabulkan. Karena by the way, sesuai kepercayaan masyarakat Jepang, bangau adalah salah satu makhluk suci yang dapat hidup hingga ribuan tahun.

Pada tradisi yang lain, kisah seribu bangau kertas merupakan sebuah hadiah yang diberikan oleh pihak ayah yang mengharapkan kebahagiaan dan kemakmuran anak serta menantunya. Bisa juga diberikan pada bayi yang baru lahir agar berumur panjang dan sehat. Dipercya pula bahwa dengan menggantung seribu bangau kertas.bisa dijadikan sebagai jimat pembawa keberuntungan.

Kisah lain adalah tentang Sadako Sasaki, gadis Jepang yang berjuang melawan sakit leukimia akibat radiasi ledakan bom atom di Hiroshima pada Perang Dunia Kedua. Kisah ini diangkat sebagai simbol perdamaian dunia. Pada saat itu Sadako mencoba membuat seribu bangau kertas, namun saat mencapai jumlah 644 ia meninggal. Teman-temannya meneruskan impian itu hingga bangau kertasnya genap seribu dan menguburkan semua bersamanya.

Entah dari mana dan apa sebenarnya yang melatar belakangi kisah seribu bangau kertas ini. Kalau saya sih, buat seru-seruan saja. Bisa seru beneran kok. Pernah membayangkan, saat bangau-bangau itu bisa saya rangkai dengan benang lalu saya pasang sebagai partisi di rumah, lucu kan? Semacam pengganti tirai, gitu. Dan, mendapati "sisa" kertas origami De Tazya hari ini, jadi pengin bikin lagi bangau-bangau kertas itu. Tantangannya adalah, bisa nggak ya istiqomah sampai jadi tirai lucu? Semoga...

#ODOP #ODOP15 #BloggerMuslimahIndonesia

1 komentar:

  1. Wah, unik juga kayaknya, Mbak, kalau bangau kertasnya dirangkai terus jadi partisi rumah ya...tapi kelarnya kapan ya? :D

    BalasHapus